Musim 2024–2025 menjadi periode yang mengecewakan bagi Real Madrid dalam konteks El Clasico. Di bawah asuhan Carlo Ancelotti, Los Blancos tidak mampu meraih satu pun kemenangan melawan Barcelona yang dilatih oleh Hansi Flick. Kekalahan dengan skor mencolok dalam beberapa pertemuan menimbulkan pertanyaan mendalam: mengapa Real Madrid gagal total dalam El Clasico musim ini?
1. Krisis Identitas Taktikal di Era Ancelotti
Carlo Ancelotti dikenal sebagai pelatih yang fleksibel dan berpengalaman, namun pendekatannya yang konservatif tampaknya tidak efektif menghadapi dinamika permainan Barcelona di bawah Hansi Flick. Formasi 4-3-3 yang sering digunakan Ancelotti kurang mampu mengimbangi pressing tinggi dan pergerakan tanpa bola dari Barcelona. Kekurangan adaptasi taktik ini membuat Real Madrid sering kalah dalam penguasaan bola dan kesulitan membangun serangan yang efektif.
2. Dominasi Taktikal Hansi Flick
Hansi Flick membawa filosofi permainan menyerang dan pressing tinggi yang terbukti efektif melawan Real Madrid. Dengan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3 yang fleksibel, Barcelona mampu mengontrol tempo permainan dan menekan lini belakang Madrid. Kombinasi antara pemain muda dan berpengalaman di lini tengah dan depan memberikan dinamika yang sulit diantisipasi oleh Madrid.
3. Kelemahan di Lini Pertahanan Madrid
Cedera dan inkonsistensi performa di lini belakang menjadi masalah serius bagi Real Madrid. Absennya pemain kunci seperti der Milito dan ketergantungan pada pemain veteran seperti Nacho Fernndez membuat pertahanan Madrid rentan terhadap serangan cepat Barcelona. Kurangnya koordinasi dan kecepatan dalam bertahan sering dimanfaatkan oleh Barcelona untuk menciptakan peluang dan mencetak gol.
4. Ketergantungan pada Pemain Kunci
Real Madrid terlalu bergantung pada performa individu pemain seperti Jude Bellingham dan Vincius Jnior. Ketika pemain-pemain ini tidak dalam performa terbaik atau berhasil dimatikan oleh strategi lawan, Madrid kesulitan menciptakan peluang berbahaya. Kurangnya kontribusi dari pemain lain dalam menciptakan peluang dan mencetak gol menjadi kelemahan yang dieksploitasi oleh Barcelona.
5. Mentalitas dan Kepercayaan Diri
Kekalahan beruntun dalam El Clasico mempengaruhi mentalitas dan kepercayaan diri para pemain Madrid. Tekanan untuk menang dan ekspektasi tinggi dari fans serta media membuat para pemain tampil di bawah performa terbaik mereka. Sebaliknya, Barcelona tampil dengan kepercayaan diri tinggi dan semangat juang yang kuat, yang menjadi faktor penentu dalam pertandingan-pertandingan tersebut.