Kemenangan Persib Bandung di laga final Liga 1 Indonesia 2024 bukan hanya dirayakan di tanah Pasundan. Di jantung Pulau Jawa, tepatnya Yogyakarta—kota budaya dan pelajar—euforia juga menggema. Di antara hiruk-pikuk mahasiswa, aroma kopi senja, dan suara gamelan yang mengalun tenang, ada suara sorak, kembang api, dan atribut biru yang mewarnai malam kemenangan Maung Bandung. Komunitas Bobotoh yang tinggal di Yogyakarta, baik sebagai perantau maupun pendatang, bersatu dalam luapan emosi dan kebanggaan.
Komunitas Bobotoh di Rantau: Ikatan yang Tak Terputus oleh Jarak
Yogyakarta mungkin terkenal sebagai kota yang tenang, penuh toleransi, dan multikultur. Namun, bagi para pendukung Persib yang tinggal di kota ini, kecintaan pada tim biru langit tetap menyala terang. Banyak dari mereka adalah mahasiswa asal Jawa Barat yang melanjutkan studi di universitas-universitas ternama seperti UGM, UNY, hingga UIN Sunan Kalijaga. Ada pula pekerja, pedagang, dan warga asli Bandung yang telah lama menetap di Yogyakarta.
Komunitas pendukung Persib yang tergabung dalam Viking Yogyakarta atau Bobotoh Yogya kerap mengadakan nonton bareng (nobar) di berbagai tempat, seperti kafe, warung kopi, atau halaman kontrakan. Mereka hadir tidak hanya untuk menyaksikan pertandingan, tapi juga untuk merawat identitas dan semangat daerah asal.
Laga Final dan Detik-detik Momen Bersejarah
Saat Persib memastikan kemenangannya dalam laga final yang dramatis, suasana nobar di salah satu titik di Jalan Kaliurang berubah menjadi lautan emosi. Sekitar seratus lebih Bobotoh memenuhi lokasi nobar, mengenakan jersey biru kebanggaan, lengkap dengan syal, bendera, dan chant yang menggema.
Teriakan “Persib Juara!” berkali-kali membelah malam Yogyakarta. Beberapa orang terlihat menitikkan air mata—bukan hanya karena kemenangan, tetapi karena ikatan emosional yang mendalam dengan klub yang menjadi bagian dari identitas mereka. Kembang api dinyalakan, konvoi kecil terjadi, meski tetap dalam batas wajar dan tertib sesuai dengan nilai sopan santun yang dijunjung tinggi oleh warga Yogyakarta.
Kemenangan yang Melampaui Skor
Bagi Bobotoh di Yogyakarta, kemenangan Persib bukan hanya soal angka di papan skor. Itu adalah validasi atas loyalitas yang tetap hidup meski jauh dari kampung halaman. Seorang mahasiswa asal Cirebon, Dani (22), mengatakan bahwa menonton Persib menang di perantauan membuatnya merasa seolah sedang berada di tengah euforia Bandung.
“Ini bukan cuma soal bola. Ini tentang kebanggaan, tentang tetap setia meskipun jauh,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Lain halnya dengan Dini, mahasiswi asal Garut, yang merasa bahwa Persib adalah pengikat emosional yang membuatnya tetap merasa dekat dengan rumah. “Di Yogya, saya belajar toleransi, tapi lewat Persib saya belajar makna solidaritas,” tuturnya.