Ramadhan 1998.
Dini hari, sambil santap sahur sederhana, sebuah tayangan di televisi tabung menampilkan sosok muda: berlari kecil ke pojok lapangan, merayakan gol indah yang baru saja ia ciptakan.
Di punggung seragamnya tertulis nama itu — Alessandro Del Piero.
Sejak malam itu, saya resmi menjadi seorang Juventini. Bukan sekadar karena golnya, tapi karena karisma dan kesetiaan yang terpancar kuat dari dirinya.
—
Seorang Legenda yang Tak Tergantikan
Banyak legenda silih berganti memperkuat Juventus. Dari Omar Sivori, Dino Zoff, Michel Platini, Roberto Baggio, hingga Cristiano Ronaldo.
Namun, tak ada yang benar-benar menghuni hati para Juventini seperti Del Piero.
Bahkan Zlatan Ibrahimovic, yang dikenal temperamental, pernah berkata:
> “Banyak orang menganggap saya sulit diatur. Tapi Alex memandang saya sebagai pemain yang penurut. Dia tak pernah lelah menenangkan saya di lapangan. Saya berani melawan pelatih, tapi tidak dengan Alex. Saya sangat menghormatinya.”
Del Piero bukan pemain dengan teknik paling memukau seperti Ronaldo, atau predator buas seperti David Trezeguet. Passing-nya mungkin tidak semewah Andrea Pirlo.
Namun, Del Piero adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa Juventus. Ia adalah simbol pemimpin sejati, cinta yang tulus, dan kesetiaan yang langka dalam sepakbola modern.
—
Simbol Kesetiaan Tanpa Batas