Kota Serang Tahun 2025 kini tidak hanya dipenuhi dengan deretan kafe estetik dan hiruk piruk tentang urbanisasinya, tetapi juga ada semangat baru yang tampak dari maraknya aktivitas fisik seperti olahraga. Dalam beberapa bulan terakhir ini, pemandangan sekumpulan remaja atau berbagai kalangan berlari di sekitar Alun-Alun Kota Serang, Stadio Maulana Yusuf, bahkan hingga jalanan kompleks perumahan pun menjadi pemandangan yang semakin lazim.
Yang menariknya lagi, fenomena ini tak hanya lahir dari dorongan kesadaran kesehatan atau niat yang besar, melainkan juga efek psikologis yang sering terjadi dalam generasi muda saat ini, yaitu FOMO atau Fear Missing Out, biasa dimaknai hanya ikut-ikutan tren saja.
olahraga lari atau jogging yang kini menjadi salah satu aktivitas paling populer di kalangan remaja Kota Serang. Mulai dari yang serius untuk mengikuti komunitas lari, untuk kesehatan, atau hingga hanya sekedar memposting pada Insta Story dengan sepatu running mereka atau hanya sekedar mengikuti tren olahraga saat ini, semua seolah berlomba-lomba menunjukkan bahwa mereka juga ingin menjadi bagian dari tren sehaat saat ini.
Tak sedikit juga remaja atau berbagai kalangan, mengawali berolahraga dengan alasan karena asik melihat beberapa unggahan di media sosial yang menunjukkan keseruan olahraga dan membuat badan lebih sehat. seperti yang dialami oleh Dzikra, seorang mahasiswa yang kini mengisi waktu luang nya dengan berolahraga.
“Awalnya saya cuma lihat-lihat temen di sosial media atau di sekitar gitu jogging pagi atau sore, terus ramai juga mereka posting tentang olahraga. jadi penasara juga saya seseru apasi mereka olahraga, dulu juga saya cuma coba coba lari di Alun-Alun sini, terus saya coba buat Insta Story olahraga. Sekarang malah jadi ketagihan deh karena sering olahraga jadi buat badan juga lebih sehat,” ujarnya.
FOMO disini bukan hanya sekedar rasa takut tertinggal, tetapi juga menjadi bentuk transformasi sosial di kalangan remaja. Mereka juga tak hanya ingin eksis, tetapi juga ingin menjadi bagian Community Lifestyle yang keren dan positif. Tidak ada salah nya juga kalau FOMO dalam hal posistif, malah akan membuat diri kita jadi lebih konsisten dalam melakukannya.
Faktor utama peningkatan ini yaitu dengan kemunculan komunitas-komunitas olahraga yang aktif membuka atau merekrut akses kepada siapa pun, tanpa syarat dan keahlian. Berbagai komunitas olahraga di Kota Serang seperti “Serang Runners” dan NgabubuRun Serang” yang kerap mengadakan event lari bareng, charity run, hingga sekedar untuk fun run tematik yang dikemas estetik dan mudah dibagikan di media sosial.
Hal seperti ini membuat olahraga tidak lagi dianggap menjadi ativitas berat yang melelahkan, tetapi menjadi Self Expression yang menarik dan menyenangkan. Banyak juga remaja yang bergabung di komunitas olahraga hanya karena ingin numpang eksis atau hal lainnya, tetapi tidak sedikit juga yang akhirnya betah dan merasa lebih bugar jika terus mengikuti olahraga tersebut. Selain itu, tak sedikit juga remaja melakukan olahraga untuk merefresh otak atau sekedar me time untuk menenangkan hati dan pikiran.
Meski kini olahraga lagi menjadi posisi puncak dalam tren olahraga, olahraga lainnya juga seperti bersepeda, yoga, senam, gym, hingga futsal, basket dan bulutangkis pun turut mengalami peningkatan pastisipasi. Studio fitness dan GOR di beberapa sudut Kota Serang kini mulai ramai dan penuh, seperti pada jam-jam pagi dan sore sebelum dan sesudah kuliah atau kerja. Yoga di taman, senam zumba komunitas, dan badminton sore hari di lapangan komplek pun kini semakin sering terlihat. Semua ini menunjukkan bahwa kini budaya hidup aktif mulai tertanam, meskipun titik awalnya tidak selalu dari niat yang murni.
Fenomena meningkatkan minat olahraga di Kota Serang tahun 2025 menjadi cerminan bagaimana budaya digital saat ini bisa diarahkan ke arah yang lebih baik. Entah itu karena FOMO, ingin tampil keren dan eksis, atau memang sadar akan pentingnya kesehatan, semua itu patut diapresiasi.