Kompasiana – Perempatfinal Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 menjadi panggung bagi sebuah “perjodohan” yang tak terhindarkan. Real Madrid dan Borussia Dortmund, dua tim Eropa yang selalu bertemu dalam dua musim terakhir di Liga Champions, kini kembali bersua di ajang global.
Ini bukan sekadar pertandingan biasa; ini adalah ulangan dari duel-duel sengit yang telah mengukir sejarah. Pada pertemuan akbar Final Liga Champions 2024, Vinicius Jr menjadi bintang mutlak pada laga yang berakhir dengan kemenangan 2-0 bagi El Real.
Lalu musim lalu, winger Brasil berusia 24 tahun itu bahkan bisa mencetak hattrick di matchday ketiga fase grup untuk keunggulan timnya 5-2 di Santiago Bernabu.
Memori-memori itu masih segar dalam ingatan, sebuah trauma bagi Die Borussen dan sebuah “santapan lezat” bagi Vinicius Jr. Maka pada Minggu (6/7/2025) pukul 02.00 dini hari WIB di MetLife Stadium nanti, apakah kita akan kembali menyaksikan laga ini menjadi ajang bagi Vinicius Jr melahap santapan lezatnya?
Akankah ia kembali menjadi momok yang tak terhentikan bagi pertahanan Dortmund? Atau justru, Die Borussen di tangan Nico Kovac telah menemukan penawar untuk meredam keganasan sang bintang Brasil?
Pertarungan ini bukan hanya tentang taktik, melainkan juga tentang mentalitas, dendam, dan pembuktian.
Jalan Berliku Menuju Perempatfinal dan Sejarah yang Memihak Raja Eropa
Real Madrid telah melalui berbagai rintangan sejak menjalani pertandingan pertama grup. Imbang melawan Al-Hilal, lalu mereka sukses mengalahkan Pachuca dan Red Bull Salzburg untuk mengamankan tempat di babak 16 besar sebelum menyingkirkan Juventus dengan kemenangan tipis 1-0.
Di bawah manajemen baru Xabi Alonso, yang menuntut lebih banyak lari dan fleksibilitas taktis dari pendahulunya, Los Blancos tiba di perempat final sebagai salah satu tim paling mengesankan di Piala Dunia Antarklub yang telah diperbarui ini. Mereka menunjukkan efisiensi, soliditas, dan kemampuan untuk memenangkan pertandingan di bawah tekanan.
Real mencatatkan 11 tembakan tepat sasaran melawan Juve pada pertandingan terakhir, dengan tujuh pemain berbeda berkontribusi pada penghitungan tersebut, namun lulusan akademi Gonzalo Garcia-lah yang membuat perbedaan dengan sundulan mematikannya.
Hebatnya, mereka belum pernah kalah dalam satu pertandingan pun di Piala Dunia Antarklub, dan telah memenangkan 16 pertandingan sejauh ini sekaligus juga lima kali pemenang kompetisi tersebut hingga saat ini.Sebuah rekor yang menggetarkan, menunjukkan dominasi mutlak mereka di ajang ini.