Lamine Yamal
Lamine Yamal, yang dijuluki “Mini Messi,” lahir pada 13 Juli 2007 di Spanyol. Ia memiliki darah campuran Maroko dan Guinea dari kedua orang tuanya, yakni Mounir Nasroui (Maroko) dan Sheila Ebana (Guinea). Sejak kecil, Yamal sudah menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap sepak bola. Ia lebih sering menghabiskan waktunya di jalanan untuk bermain bola bersama teman-temannya dibandingkan berdiam diri di rumah. Karena lingkungan tempat tinggalnya jarang memiliki lapangan sepak bola yang memadai, ia dan teman-temannya harus bermain di mana saja yang memungkinkan, termasuk jalanan dan ruang terbuka lainnya.
Dalam perjalanan pendidikannya, Yamal memulai sekolahnya di wilayah Granollers. Di saat yang sama, ia bergabung dengan klub lokal La Torreta, tempat pertama kali ia mengembangkan bakatnya secara lebih terstruktur. Keahliannya dalam mengolah bola serta kecepatan dan ketajamannya dalam mencetak gol membuatnya cepat menarik perhatian banyak pihak. Barcelona, yang terkenal dengan akademi sepak bolanya, La Masia, akhirnya merekrutnya. Pada usia tujuh tahun, Yamal resmi menjadi bagian dari akademi Barcelona dan mulai menjalani pelatihan yang lebih serius.
Di La Masia, Yamal menunjukkan perkembangan pesat. Ia sering bermain di kelompok usia yang lebih tinggi dari usianya karena kemampuannya yang jauh di atas rata-rata. Para pelatihnya melihat bakat istimewa dalam dirinya, terutama dalam hal teknik, visi bermain, dan kemampuan dribbling yang luar biasa. Kombinasi dari semua keterampilan ini membuatnya disebut-sebut sebagai salah satu calon bintang masa depan Barcelona dan sepak bola dunia.
Nama Lamine Yamal mulai dikenal luas setelah ia mendapatkan kesempatan debut di tim utama Barcelona pada usia 15 tahun. Debut ini menjadikannya salah satu pemain termuda yang pernah bermain untuk klub raksasa Spanyol tersebut. Dalam pertandingan pertamanya bersama tim utama, ia langsung menunjukkan potensinya dengan permainan yang penuh percaya diri dan keterampilan yang memukau. Para penggemar dan media mulai membandingkannya dengan Lionel Messi, legenda Barcelona yang juga pernah meniti karier dari akademi La Masia.
Puncak kariernya semakin terlihat jelas pada tahun 2024. Yamal menjadi pemain kunci dalam skuad tim nasional Spanyol yang berhasil memenangkan Euro 2024. Ia berperan penting dalam mencetak gol dan memberikan assist yang membantu timnya meraih kemenangan di turnamen tersebut. Prestasi ini membuatnya semakin diakui sebagai salah satu pemain muda terbaik di dunia. Pada tahun yang sama, ia juga menerima penghargaan Ballon d’Or serta Golden Boy, dua penghargaan bergengsi yang diberikan kepada pemain terbaik dunia dan pemain muda terbaik.
Selain itu, Yamal mencetak sejarah sebagai pemain termuda yang pernah mencetak gol di ajang Euro. Rekor ini semakin memperkuat statusnya sebagai salah satu talenta paling menjanjikan dalam dunia sepak bola. Dengan usia yang masih sangat muda dan perjalanan karier yang baru dimulai, banyak yang memprediksi bahwa Yamal akan menjadi salah satu pemain terbaik di dunia di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI