Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain total dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /www/indo/38.181.62.195/wp-includes/functions.php on line 6121
PSG dan Tradisi Juara Baru Liga Champions di Kota Munchen – mahjong ways

PSG dan Tradisi Juara Baru Liga Champions di Kota Munchen

Ada satu fenomena unik dari penyelenggaraan final Liga Champions di kita Munchen yakni lahitnya juara barundi setiap edisi. Ya, dari empat kali penyelenggaraan di kota Munchen selalu melahirkan juara baru. Tahun ini laga final menampilkan klub Perancis, PSG, sebagai tin yang berpotensi menjadi juara baru. Akankah PSG bakal meneruskan tradisi ini ?

Ya, sejak penyelenggaraan pertama tahun 1979, laga yang waktu itu berlangsung di stadion Olimpiade melahirkan klub Inggris, Nottingham Forest sebagai jawara baru setelah mengalahkan klub Swedia, Malmo. Gol dari Trevor Francis menjadi penentu kemenangan.

Tradisi ini berlanjut pada tahun 1993. Waktu itu giliran klub Perancus, Marseille yang mendapat keberuntungan setelah mengalahkan klub kuat AC Mikan 1-0 lewat gol Basile Boli. Kali ini Marseille tak hanya mencatatkan diri sebagai juara baru, tapi juga sebagai klub Perancis pertama yang memenangkan kompetisi ini.

Klub Jerman Borussia Dortmund ikut kecipratan keberuntungan final di kota Munchen setelah mengalahkan Juventus 3-1 tahun1997. Hasil ini membalikan prediksi dimana Juventus lebih difavoritkan menjadi pemenang. Dua gol Karl Heinze Ridle dan satu gol Lars Ricken mencatatkan sejarah baru Dortmund di kancah sepak boka Eropa.

Terakhir, kota Munchen melahirkan klub Inggris, Chelsea, sebagai juara baruntahin 2012. Namun, kemenangan Chelsea ini terasa sedikit miris karena mereka justru muncul sebagai pemenang setelah mengalahkan tim tuan rumah, Bayern Munchen lewat adu pinalti 4-3. Kedua tim bermain imbang 1-1 sebelimnya di waktu niormal.

Pada penyelenggaraan kelima tahun 2025 ini tradisi ini punya kemungkinan kembali berlanjut. Penampilan impresif klub Perancis, PSG, dalam perjalanan mereka menuju final kali ini menjadikan mereka difavoritkan menjadi juara. Dan ditambah dengan motivasi tinggi mereka untuk menjuarai turnamen ini untuk pertama kalinya membuat tradisi melahirkan juara baru Liga Champions di kota Munchen berpeluang kembali berlanjut.
Mampukah PSG mewujudkannya ?

(EL)
Yogyakarta, 31052025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




Mohon tunggu…

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya

Beri Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi
tanggung jawab komentator
seperti diatur dalam UU ITE


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *