Di Senin (12/5/2025) sore yang tenang di Stadion Sultan Agung, Bantul, DI Yogyakarta, atmosfer pertandingan mulai menghangat meski tanpa sorot lampu menyala. Langit seperti menggantungkan harap pada laga hidup-mati dua tim yang telah saling mengenal denyut langkah lawan.
Persewangi Banyuwangi dan Persebata Lembata, dua nama yang kembali bersua setelah babak 32 besar, kini bertarung dalam duel penuh bara di Grup A babak 16 besar Liga 4 Indonesia 2024/2025. Pertarungan kali ini adalah soal konsistensi, keberanian, dan sepotong mimpi yang ingin terus dilanjutkan.
Babak pertama menyajikan drama sunyi nan menegangkan. Persewangi sempat mencuri peluang emas di ujung paruh waktu, namun gagal dikonversi menjadi gol. Sebaliknya, pemain asuhan Adnan Mahing menjaga build–up permainan dengan tenang, sabar menunggu celah dari barisan pressing lawan yang cukup rapat. Hingga peluit turun minum ditiup, skor masih nirgol—namun tensi terus menggelegak di bawah permukaan.
Memasuki babak kedua, Persewangi menggeliat lebih liar. Mereka bermain agresif, namun seperti membentur tembok kokoh bernama lini belakang Persebata. Konsistensi yang sama seperti saat mereka menjaga clean sheet kala menahan imbang Persic Cilegon 0-0 pada Sabtu (10/5) lalu, kembali diperagakan dengan disiplin nyaris tanpa cela.
Dan saat waktu seperti berlari semakin cepat menuju ujung, justru Persebata yang bersinar terang.Menit ke 76, angin kemenangan mulai berembus dari kaki Pichan. Sebuah sepakan dari luar kotak penalti, mengalir bak puisi di udara, menghujam gawang dan mengoyak sunyi pendukung Lembata yang seketika bersorak. Tak lama berselang, giliran Ronal (84′) yang melanjutkan simfoni kemenangan. Menyambut umpan lambung yang mengiris pertahanan, ia menggiring bola dengan nyaris tak percaya, beradu mata dengan Zaki, kiper Persewangi lalu menyelesaikannya dengan tembakan penuh keyakinan.
Persewangi mencoba mengejar, tapi segalanya telah terlalu larut. Tambahan waktu empat menit hanya menjadi ruang hening untuk merenungi peluang yang terlepas. Persebata menutup laga dengan skor 2-0—kemenangan yang bukan hanya soal angka, tapi juga tentang menjaga asa dan membungkam keraguan.
Tambahan tiga poin membawa Persebata naik ke posisi kedua klasemen sementara Grup A dengan empat poin, sejajar dengan Persika Karanganyar namun kalah selisih gol. Di atas kertas, kans ke perempat final masih terbuka lebar. Sebaliknya, dua kekalahan membuat Persewangi, sang juara Liga 4 Jatim tertahan di dasar klasemen dan harus angkat kaki dari panggung.
Pasukan ‘Paus Sembur‘ kembali menulis kisahnya. Bukan dengan gemuruh besar, tapi dengan disiplin, harapan, dan ketangguhan yang tetap bersinar di tengah sorotan lapangan. Clean sheet kedua mereka adalah bukti bahwa mimpi tidak pernah lelah dikejar, apalagi bila diperjuangkan dengan hati yang utuh.
Starting XI Persebata: Rinho (GBK) Juan, Denis C, Atom, Asten, Adepa, Fandy, Pichan, Arity, Cezar, dan Ronal.
Subs: Pius (GK), Diego, Hendro, Rentus, Arjan, Radan, Putra, Denny, Adam, dan Imran siap diturunkan dalam laga tersebut.
Starting XI Persewangi: M Zaki (GK), Decky, Rizky, Galih, Awit, Andika, Eka, Yusuf (C), Akbar, Ilham, Alfian