Di bawah cahaya senja Namorambe, Lapangan Ex Kowilhan jadi ajang adu taktik dan kekompakan. FC Santos tampil solid, mendikte tempo permainan, dan menguasai ruang sejak awal. Seperti pasukan yang hafal setiap medan laga, mereka membuat Ball Hunter tak berkutik dan akhirnya tunduk dengan skor telak 6-2 pada friendly match Minggu petang (4/5/2025).
Dua dari enam gol Santos dicetak dingin oleh Fauji Syah, sementara Tri, Junaidi P, dan Dedi Chaniago masing-masing menyumbang satu, ditambah satu gol bunuh diri yang menggenapkan dominasi. Di bawah komando Coach Aidil Amin, build-up play Santos terlihat rapi dan sabar, menjebak lawan dengan rotasi posisi dan tusukan-tusukan vertikal yang mematikan.
Bagi skuad ini, laga uji coba bukan sekadar friendly match—ia jadi arena tempur yang penuh makna. Evaluasi taktik, pengujian stamina, dan pressing game jadi bagian dari eksperimen yang dibalut semangat kompetitif. Di balik skor, ada kerja kolektif yang dibangun dari chemistry, trial and error, hingga bisikan strategi di sela jeda pertandingan.
Namun kemenangan Santos bukan hanya soal angka. Di ranah sepak bola amatir, setiap peluit dibunyikan juga jadi sinyal solidaritas. FC Santos dan Ball Hunter berbagi lebih dari sekadar permainan; mereka berbagi semangat, tawa di bangku cadangan, hingga respek selepas laga usai. Inilah wajah sepak bola lokal: penuh gairah, rivalitas yang ramah, dan mimpi-mimpi yang digiring perlahan menuju masa depan.
Friendly match ini bukan cuma soal siapa yang unggul di papan skor, tapi tentang siapa yang mampu bertumbuh, menyatu, dan membawa harum semangat sepak bola dari kampung sendiri. Di Ex Kowilhan, bukan hanya Santos yang menang—tapi juga semangat persaudaraan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI