Pada sore yang penuh gairah di Stadion Pendidikan Wamena, Bumi Baliem FC akhirnya berhasil mengalahkan Persilanny dengan skor tipis 1-0 dalam laga perebutan tempat ketiga Liga 4 Zona Papua Pegunungan, Rabu (2/4/2025). Dalam sebuah pertandingan yang sarat drama dan determinasi, tim tuan rumah ini menegaskan kembali semangat juang mereka yang tak kenal lelah.
Laga ini tak hanya sekedar tentang kemenangan, tetapi juga sebuah rematch dari pertemuan sebelumnya pada 27 Maret lalu, saat kedua tim hanya mampu bermain imbang 0-0 di fase grup A. Sebuah hasil yang menegaskan bahwa meski ada peluang, tak ada yang mudah untuk meraih kemenangan di dunia sepak bola.
Dibuka dengan tempo permainan yang cukup tenang, pertandingan ini diawali dengan penguasaan bola yang cukup berimbang. Namun, seiring berjalannya waktu, Bumi Baliem menunjukkan kedigdayaan mereka, dengan lini belakang yang solid dan konsentrasi tinggi. Meski Persilanny memiliki dua peluang emas, keberuntungan belum berpihak pada mereka, membuat peluang-peluang itu gagal dimaksimalkan dalam final third.
Kemudian, pada menit ke-21, ketegangan yang mengisi stadion pecah dengan gol yang menjadi penentu. Very Kenelak, sang pemain Bumi Baliem, menunjukkan kejelian dan ketenangannya dengan mencetak gol melalui through ball yang sempurna. Dengan clinical finishing, ia melewati penjagaan kiper lawan, menggiring bola hingga ke goal line, dan menceploskannya ke mulut gawang. Gol itu mengubah skor menjadi 1-0, yang bertahan hingga rehat minum.
Memasuki babak kedua, Persilanny tampil lebih menggigit dengan intensitas yang lebih tinggi. Tim asal kabupaten Lanny Jaya ini terus memberikan tekanan dengan quick transitions yang berbahaya. Namun, meski serangan-serangan mereka terus mengalir, skuat asuhan mantan pemain Timnas Indonesia , Oktavianus Maniani. tetap tampil disiplin dengan permainan bertahan yang rapat, dan tak ada satu pun peluang Persilanny yang mampu menggetarkan jala gawang mereka.
Dengan finis di tempat ketiga, Bumi Baliem FC berhasil meredakan kekecewaan yang mengikuti kegagalan mereka meraih gelar juara Liga 4 zona Papua Pegunungan, sekaligus mengubur impian untuk melangkah ke putaran nasional. Kemenangan ini menutup kiprah mereka di turnamen ini dengan penuh kebanggaan, memperlihatkan kepada pendukung dan kompetitor tidak hanya keunggulan dalam strategi defensive stability, tetapi juga ketenangan dan kedewasaan dalam menghadapi tekanan. Keunggulan tipis 1-0 yang bertahan hingga detik terakhir menutup perjalanan pasukan ‘Badai Lembah Baliem‘ di turnamen ini, memastikan nama mereka tetap terukir dalam sejarah Liga 4.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI