“That which does not kill us makes us stronger.”
Friedrich Nietzsche
Banyak yang bisa dijadikan analogi dari kutipan Friedrich Niettzche, namun klub sepak bola Chelsea adalah bukti nyata dari kutipan itu. Setiap krisis, kritik, dan ketidakpercayaan justru membentuk mereka jadi tim yang lebih kuat. Bukan dengan bicara besar tapi dengan aksi di lapangan.
Ada satu hal yang tak pernah berubah dari Chelsea FC: mereka tumbuh paling kuat saat diragukan. Kini, ketika hanya sedikit yang menjagokan mereka di Piala Dunia Antarklub 2025, The Blues justru melaju hingga final dengan berhadapan dengan PSG difinal dan kembali menegaskan satu hal: jangan pernah remehkan Chelsea.
DNA Underdog Sejak Dulu
Siapa yang bisa lupa salah satu final ajaib liga champions 2012? Chelsea datang ke final Liga Champions dengan skuad compang-camping dan pelatih interim. Tapi mereka pulang dari Munich dengan trofi di tangan setelah mengalahkan ‘tuan rumah’ Bayern Munich melalui adu penalti.
Sembilan tahun kemudian, di 2021, mereka kembali mengejutkan dunia. Banyak yang menganggap mereka tampil membosankan, menghadapi ketakutan melawan klub asal Brazil, namun Chelsea seolah ditakdirkan untuk merusak prediksi. Di final Piala Dunia Antarklub mereka tetap menang lewat gol penalti Kai Havertz di masa perpanjangan waktu melawan Palmeiras, klub asal Brazil.
Langkah Chelsea di Piala Dunia Antarklub 2025
Turnamen ini seolah dirancang untuk jadi ujian sesungguhnya. Banyak klub yang ikut menunjukkan respons biasa tapi Chelsea menjalaninya dengan stabil dan cerdas. Enam pertandingan, lima kemenangan, lima belas gol, dan hanya lima kali kebobolan. Sempat sekali kalah lawan klub Brazil, Flamenggo, tapi Chelsea justru mengalahkan 2 klub Brazil, Fluminense dan Palmeiras, untuk melangkah ke final. Mereka tampil seperti tim yang tahu kapan harus menguasai, dan kapan harus menggigit kemudian menjungkalkan lawan.
Cole Palmer jadi bintang baru yang tidak silau oleh sorotan. Enzo Fernndez dan Caicedo mengontrol lini tengah dengan ketenangan seperti veteran. Di belakang, Colwill dan James memimpin pertahanan dengan tenang, membantu Chelsea mencatat dua clean sheet penting dan tentu bintang baru asal Brazil Joao Pedro yang siap jadi next ‘Drogba’.
Penutup: Chelsea, Simbol Ketahanan
Chelsea yang kita lihat sekarang sangat berbeda dari tim yang mengangkat trofi pada liga Champions 2021. Waktu itu, di era Tuchel mereka bertahan untuk menang. Sekarang, mereka menyerang untuk mengendalikan.
Formasi dan gaya main telah berubah, tapi mentalitas sebagai penantang abadi tetap melekat. Dalam sepak bola, perubahan itu konstan namun Chelsea selalu berhasil menjaga satu hal yang konstan yaitu kekuatan menjadi terdepan saat diragukan.